Author : UnknownTidak ada komentar
sistim Injeksi bahan bakar mesin sepeda motor adalah sebuah rangkaian teknologi terkini yang dipergunakan dalam sebuah mesin pembakaran dalam dengan tujuan mencampurkan bahan bakar dengan udara sebelum terjadinya proses pembakar.
Penggunaan sistim injeksi bahan bakar akan mendongkrak peningkatkan tenaga yang di hasilkan oleh mesin sepeda motor bila dibandingkan dengan jenis penggunaan karburator, karena sistim injektor membuat pencampuran bahan bakar tercampur secara homogen atau ideal. Hal ini, akan menjadikan sebuah sistim injeksi bahan bakar yang akan dapat mengontrol pencampuran antara bahan bakar dan udara yang lebih sempurna, baik dalam kebutuhan proporsi dan keseragaman.
sistim Injeksi bahan bakar dapat merupakan mekanikal, elektronik atau perpaduan dari keduanya. Sistem permulaan berupa mekanikal, namun pada sekitar tahun 1980-an mulai lah banyak yang menggunakan sistem elektronik. Sistem elektronik pada abad modern menggunakan banyak sekali sensor-sensor untuk memonitor kondisi mesin sepada motor, dan sebuah unit kontrol elektronik melakukan penghitungan jumlah bahan bakar yang diperlukan secara akurat dan proporsi. Oleh karena itu, sistim injeksi bahan bakar sangat dapat di andalkan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi kadar polusi, dan juga dapat memberikan tenaga keluaran dari mesin sepeda motor yang lebih.
Tujuan
Tujuan utama dalam pemakaian sistem injeksi pada sepeda motor sangatlah beragam. Beberapa bentuk tujuan pemakaian itu antara lain:
- Keluaran tenaga kendaraan lebih
- Efisiensi bahan bakar yang siknifikan
- Performa kendaraan miningkat
- Kemampuan untuk memakai bahan bakar alternatif dapat diunggulkan
- Daya tahan sepeda motor dan part pndukung lebih lama.
- Penggunaan kendaraan yang halus dengan getaran yang sangat minim.
- Biaya awal murah selanjutnya lumayan mahal.
- Biaya perawatan tinggi.
- Kemampuan untuk didiagnosa akurat.
- Kemampuan dioperasikan di mana dan kapan saja sangat praktis.
- Kepraktisan penyetelan mesin karna perawatan sangat mudah.
Kelebihan
Emisi gas buang relatif rendah.
Terjadinya pencampuran dan pembakaran yang sempurna pada ruang pembakaran, sehingga kadar emisi gas buang yang dihasilkan oleh sisa pembakaran relatif lebih sedikit kadar polusinya apalagi dengan knalpot yang dilengkapi sistim catalic converter.Daya lebih besar.
Konstruksi sistim injektor tepat pada dudukan intake manifold sehingga proses pencampuran bahan bakar dan udara lebih homogen.Lebih hemat pemakaian bahan bakar.
Air-fuel ratio sangat besar mempengaruhi kesempurnaan sistim pembakaran pada mesin sepeda motor. Standar AFR pada motor ialah 14,7:1 yang di artinya 14,7 udara dan 1 bensin. AFR pada kondisi tertentu dapat berubah-ubah, misalnya pada saat kondisi mesin sepeda motor dingin AFR 5:1, pada saat idle atau langsam AFR 11:1, akselerasi putaran cepat 8:1, dan pada saat pemakaian sedang dan ekonomis 40-60 km/jam AFR 16-18:1. Sehingga konsumsi campuran bahan bakar pada sepeda motor injeksi lebih irit dibandingkan dengan karburator.Tidak memerlukan cok (choke).
Sistim Injeksi bahan bakar sudah dilengkapi sensor temperatur suhu yang akan melaporkan keadaan suhu mesin ke engine control module (ECM) dan ECM yang akan memerintahkan Sistim injektor untuk memperkaya campuran bahan bakar bensin pada suhu mesin dalam keadaan dingin.Perawatan yang lebih praktis dan lumayan mahal.
Teknologi yang di terapkan di sistim injeksi bahan bakar berkonsep bebas perawatan tapi harus tetap siapkan dana perawatan. Pada saat servis, pembersihan dilakukan hanya pada bagian penyaring udara yang harus di ganti jika keadaan tidak layak dipakai, busi, pengaturan klep.filter minyak yang terdapat dalam tangki juga harus jadi prioritas utama. Karna filter minyak adalah komponen utama bekerjanya sebuah sistim injektor.Kekurangan
Akselerasi kurang responsif.
Terjadinya proses yang lumayan panjang dari sensor pengatur jumlah udara masuk dan laporan dari semua sensor-sensor pendukung lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berakselerasi.
Kurangnya tenaga ahli dan trampil.
Sistim Injeksi bahan bakar termasuk golongan teknologi baru, yang tidak semua bengkel umum mampu dan sanggup memperbaiki di saat terjadi permasalahan yang serius pada kendaraan.
Sensitif terhadap benturan/guncangan.
Semua perangkat dan sensor terutama engine control module menggunakan sistim elektronik, sehingga rentan mati apabila mengalami guncangan hebat atau benturan keras. Pada saat terjadi hal tersebut, kendaraan sangat berpeluang tidak bisa dihidupkan kembali, karena telahtmengalami kerusakan pada bagian engine control module. Biaya untuk perbaikan sistim injeksi ini masih membutuhkan biaya yang relatif masih mahal.Sensitif dan peka bahan bakar.
Pada Ujung injektor berukuran mikro, sehingga pada sistem injeksi bahan bakar mudah terjadi penyumbatan atau berkerak karena bahan bakar yang kotor. Hal ini akan sangat mempengaruhi kinerja kendaraan sehingga bahan bakar yang datap masuk ke dalam ruang pembakaran sedikit,Sensitif kelistrikan.
Semua Kondisi kendaraan sepeda motor injeksi dilaporkan oleh sensor, dan sensor terhubung menggunakan berbagai macam kabel berkonektor. Konektor sering menjadi penyebab masalah pelaporan sensor ke engine control module menjadi terganggu atau kacau. Pengiriman laporan sensor ke engine control module ini menggunakan sistem pengaman. dan Apabila konektor sambungan kabel terjadi korosi, hal ini yang akan meningkatkan sistem pengamanan sehingga laporan yang terjadi dari sensor mengakibatkan engine control module berfungsi dengan tidak sempurna dan dapat mengakibatkan kerusakan yang parah, yang disebabkan aliran listrik yang tidak stabil.Beberapa macam sistem injeksi.
Sisim Injeksi titik tunggal ini menggunakan injektor tunggal pada throttle body ( ditempat yang sama seperti yang digunakan oleh mesinyang menggukan karburator). Saat itu diperkenalkan pada tahun 1940-an di mesin pesawat (disebut karburator tekanan) dan pada tahun 1980-an di dunia otomotif (disebut Throttle body-Injection oleh General Motors, Center Fuel Injection di gunakan oleh Ford, PGM-CARB di gunakan oleh Honda, dan EGI di gunakan oleh Mazda). Setelah bahan bakar melewati intake (seperti pada sistem karburator) itu disebut "sistem injeksi mesin sepeda motor berjenis basah".
Untuk jenis injeksi tunggal tidak memerlukan biaya yang sangat mahal untuk perbaikannya. Berbagai komponen seperti karburator yang dapat mendukung dengan pembersih udara, saluran masuk/intake manifold, dan saluran bahan bakar routing masih bisa digunakan kembali. Ini kemudian yang didesain ulang dengan biaya peralatan berbagai komponennya. Sistim Injeksi titik tunggal telah banyak yang dipakai pada mobil penumpang di buat oleh Amerika dan truk selama era tahun 1980-1995, dan beberapa mobil di Eropa yang menggunakan sistem injeksi titik tunggal pada awal dan pertengahan tahun 1990-an.
dalam sistem Injeksi Kontinu ini, bahan bakar akan mengalir setiap saat melalui injektor, tetapi pada saat tingkat aliran yang variabel . Hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan sistem injeksi bahan bakar yang umumnya, yang sangat menyediakan bahan bakar pada saat getaran yang singkat dengan durasi yang relatif beragam, dan dengan tingkat yang konstan aliran udara di setiap getaran. Sistem injeksi Kontinu bisa juga Multi-Point Injection dan atau single-point Injection, tetapi secara tidak langsung.
Sistem injeksi kontinu dalam otomotif yang paling umum digunakan adalah Sistem Injeksi Bosch K-Jetronic, yang diperkenalkan pada era tahun 1974. Bosch K-Jetronic digunakan selama bertahun-tahun antara era tahun 1974 dan pertengahan tahun 1990-an oleh mobil BMW, Lamborghini, Ferrari, Mercedes-Benz, Volkswagen, Ford, Porsche, Audi, Saab, DeLorean, dan juga Volvo. Chrysler juga menggunakan jenis sistem injeksi bahan bakar terus menerus pada zaman kekaisaran antara tahun 1981-1983.
Dari tahun 1992-1996 General Motors menerapkan sistem injeksi yang disebut sistim Injeksi gerbang berpusat ( Central- Port- Injection ). Sistem injeksi ini menggunakan pipa-pipa dengan katup/ klep kecil dari injektor pusat untuk menyemprotkan campuran bahan bakar di setiap gerbang intake dari pada langrgung ke pusat throttle-body. Tekanan bahan bakar ini mirip sekali dengan sistem injeksi titik tunggal .
Injeksi Multiport (Multiport- Fuel- Injection).
Contoh di bawah ini hanya berlaku pada mesin berbahan bakar jenis bensin injeksi elektronik modern. Bahan bakar selain bensin mungkin cocok, akan tetapi hanya secara konsep saja.
Komponen sebuah sistim injeksi elektronik.bagian yang bekerja pada sistim ini
- Injektor atau nozel
- Fuel pump atau pompa bahan bakar minyak.
- Fuel- pressure- regulator
- Engine Control Module (ECM) termasuk sebuah komputer digital dan untaian untuk berkomunikasi dengan sensor-sensor dan semua control output.
- Wiring Harness
- Berbagai jenis sensor (Beberapa yang sangat penting dicantumkan disini.)
- Crank atau Cam Position: Hall effect sensor
- Airflow: Sensor MAF, serta Sensor MAP
- Exhaust Gas Oxygen: Sensor oksigen serta Sensor EGO dan Sensor UEGO
catatan.
Bagian utama dari sebuah sistem injeksi elektronik (EFI) adalah Unit Kontrol Mesin (Engine Control Unit atau ECU), yang akan memonitor semua kegiatan mesin melalui berbagai sensor. Sensor-sensor ini akan dipergunakan oleh sistim ECU untuk menghitung semua jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan dan akan mengontrol mesin dengan cara memanipulasi jumlah kadar air dan udara yang masuk. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan kedalam ruang bakar tergantung dari beberapa faktor yaitu seperti suhu mesin, kecepatan putaran mesin, dan komposisi gas hasil pembakaran.Posted On : Minggu, 13 Maret 2016Time : 11.23