Author : UnknownTidak ada komentar
Sekarang ini kita banyak menemukan penghemat bahan bakar beredar di pasaran. berbagai bentuk dan merk pun dijual dengan diferensiasi menghemat anggaran untuk urusan konsumsi BBM sehari-hari.
Tak sedikit pula pemilik kendaraan yang kemudian tertarik untuk menggunakan alat ini, mulai dari model magnet hingga berbentuk cairan tanpa memahami risiko dari menggunakan alat tambahan ini
Dilansir AstraWorld, Sabtu, 20 Februari 2016, penghemat bahan bakar yang kerap dipakai para pemilik kendaraan tentunya memiliki risiko tersendiri. Alat penghemat bahan bakar yang menggunakan magnet umumnya dipasang pada saluran bahan bakar. Sementara cairan dicampur dengan bahan bakar.
Untuk model magnet, dijelaskan akan berpotensi mengalami kebocoran tangki bahan bakar. Hal itu tentunya sangat berbahaya. karena, umumnya alat ini dipasang dengan cara memutus saluran bahan bakar, lalu mengalihkan bahan bakar agar masuk dan melewati alat penghemat bahan bakar.
Cara yang dilakukan ini berisiko karena saat memutus dan menyambungkan saluran bahan bakar tentunya tidak bisa dibongkar-pasang begitu saja dan memerlukan selang tambahan untuk menyambung ke alat penghematnya. Saat menyambung saluran bahan bakar perlu memperhatikan kualitas selang dan cara pemasangannya karena berisiko terjadi kebocoran bahan bakarkendaraan.
Sedangkan penghemat bahan bakar yang berbentuk cairan dapat mengakibatkan terjadinya kerak pada mesin mobil dan bisa merusaknya. Diketahui, cairan aditif tersebut umumnya mengandung bahan kimia yang menghasilkan unsur logam yang berefek kurang baik pada saluran bahan bakar dan ruang bakar.
Maka itu, tentunya dipikirkan lebih jauh jika menggunakan penghemat bahan bakar, jangan sampai berniat irit malah justru membuat bobol kantong Anda.
Sumber : Viva.co.id
Posted On : Senin, 22 Februari 2016Time : 03.06